25 Desember 2011

WHY?

Diposting oleh Suci Shawmy Febrita di 12/25/2011 10:17:00 PM

Why??
“Kenapa kau selalu berbicara tentang dirinya di depan aku” batin ify
“IFFFYYYY, loe kenapa?” Tanya agni yang dari tadi sibuk menceritakan Alvin
Ify terdiam dan masih memikirkan perasaanya..
Dan beberapa menit kemudian ify tersentak dari lamunannya
“mhhh ehh ehh”
“loe knapa?
“oh gak kenapa-kenapa gue baik-baik aja” jawab ify gugup
“beneran?”
“iyah”
“Eh cerita gue tadi belum siap ya”
“mhh”
“eh loe tau gak, Alvin tu orang yag asik di ajak share lho, orangnya gokil dan asik. Kemaren dia minta no hp gue, tapi yang kartu 3 gue kasih in takut gue kalo dia sms ke kartu AS gue, because kan pernah dulu gue sms pake kartu itu” cerita agni dengan semangat.
Sebenarnya dulu wktu ada event basketball, ify sangat kagum melihat Alvin.itu lah awalnya ify menyukai Alvin.  Dan sempat ify cerita ke agni, kalau ify kagum sama Alvin. Alvin dan Ify tidak dekat alias hanya kenal nama saja. dan ify berharap bias berteman akrab dengan Alvin.
Tapi ntah kenapa sekarang agni selalu membahas Alvin seperti orang yang gak tahu apa-apa tentang perasaan ify ke Alvin. Tiap ketemu pembahasannya mereka tak lain dan tak bukan hanya Alvin. Alvin Alvin Alvin dan Alvin bagai tidak ada pembahasan lain selain Alvin.
Ok, ify selalu mencoba terima kalau sahabatnya dekat dengan orang yang disukainya. Mungkin sja agni lagi depresi karena harus broken heart  ketika tau Gabriel pacaran dengan Sila. Dan sejak itu Alvin dan agni saling cerita-cerita, terluka rasanya orang yang kita sukai dekat dengan sahabat kita, ya paling tidak ada persaan jealous. Tapi agni sama sekali gak merasakan itu. Agni bagaikan gak tau semua tentang ify.
Hari demi hari agni tetap membahas Alvin, rasanya ify ingin pergi jauh untuk melupakan Alvin.
“eh semalem gue sms-an sama Alvin samapai jam berapa loe tau gak fy?” Tanya agni belagak gak tau dan menguji ify.
“gak tau tu”ab ify seadanya
“mpe malam fy, kami share-share lho fy” lagi2 cerita agni membuat hati ify sakit ntah disengaja agni taw hanya mentes ify
“oh” jawba ify sekenanya
“yee, loe jealous?” Tanya nya
“gak kok, ngapain jealous “
‘ya udh gue certain sms gue semalem”
“dia ternyata bias main futsal, trz….
Belum sempat agni melanjutkan ceritanya ify izin
“agni gue ke toilet dulu ya” izin ify
“ya udah, gue tunggu loe di taman”
Ify berlari-lari ke toilet air matanya telah menetes, sehingga dia menabrak Rio, rio adalah ketua OSIS yang berwibawa dan cool. Banyak cewek-cewek yang antrian ingin menjadi pacarnya.
“ify, knpa ya?” batin rio
*ify pun masuk ke toilet, dia menatap cermin di depannya
“fy, loe kenapa jealous, padahal loe dah gak ada feel sama Alvin. “batin ify
Lalu ify mencuci  mukanya agar tidak ketahuan nangis oleh agni
Lalu beberapa menit kemudian ify keluar dari toilet, dan ify menuju taman, dari jauh ify melihat Alvin dan agni saling becanda. Terluka sudah hati ify, tapi apa boleh buat agni adalah sahabat baiknya. Dan ify akan merelakan semuanya hanya untuk sahabatnya.
Ify pun tidak jadi ke taman, dia memutuskan untuk menuju kelas dan duduk di bangku sambil memandang kosong novel yang baru dibelinya minggu kemaren di garamedia. Tiba-tiba hp agni bunyi dan ify mencari asal suara itu, tepat did lam laci meja agni dan ify mencoba membukanya. Dan tanpa sengaja ify langsung membuka sms itu ternyata dari Alvin,
From: Alvin
To: agni
Selamat belajar  dan janga lupa ntar pulang sekolah kita lunch bareng ya, ajak sahabat kamu ify.

Ify hanya bisa menatap  dan ify tanpa sengaja membuka inbox di hp agni.
Semua message dari Alvin. Hati ify semakin terluka, dan saat ify membaca message dari Alvin di hp agni. Agni pun masuk ke kelas, ify pun kaget.
“hei”
“mhh”
“kenpa?”
“gak tadi gue dengar hp loe bunyi “
“oh”
Cepat-cepat ify exit dari inbox
“eh maaf gue gak minta izin sam loe tadi gue sms kakak gue , buat bilang ke ortu kalo gue agak telat pulang”
“oh gak apa-apa lagi sob, emang mau kemana loe?”
“gue buat tugas matematika, yang dikasih sama ibuk kemaren” alasan ify
“oh, itu. Sayang kita gak sekelompok ya’
“mhh” sambil mengembalikan hp agni
“ada sms masuk ya”
“ya, tadi kebuka sama gue”
“oh gpp kali”
“asik,,… Alvin ngjak gue lunch dan loe juga fy”
“mmhhhh tapi gue gak bisa pergi”
“Yah.. elo”
“loe aja yang pergi”
Bel masuk setelah jam istirahat pun bunyi.
Beberapa jam kemudian bel pulang berdering dan semua berhamburan keluar kelas,
“ifyyy” teriak agni yang mana ify sudah jalan menuju gerbang
“yah”
“maaf gue gak bisa pulang bareng ma loe, gue pergi lunch sama Alvin”
“ya, gpp”
Alvin pun lewat dengan cagivanya dan berhenti pas di depan ify dan agni pun naik ke cagiva Alvin.
“ify” sapa Alvin
“yah”
“kamu ikut?”
“gak usah aku harus ke rumah teman” alasan ify
“ ya sudah hati-hatinya” ingat Alvin ke ify
Cagiva itu pun meninggalkan sekolah dengan kecepatan yang tinggi
Sekarang tinggal ify sendiri, dia gak tau akan kemana. Dan dia pun memutuskan untuk pergi ke taman yang jaraknya tidak jauh dari sekolah.
Ify berpikir” apa agni gak mengerti dengan perasaannya?”
Melintas banyangan Alvin di pikiran ify untuk mencoba merelakan semuanya. Tiba-tiba  ify meraih tasnya dan mengambil netbook dalam tasnya, dipun log in di tumblr dan menulis catatan tentang perasaanya dan shabatnya.
Tiba-tiba lewat rio yang tanpa sengaja melihat ify sendirian di taman. Rio tak ingin menggaggu ify, rio hanya bisa menatap tulisan yang sedang dibuat ify di tumblr muliknya. Tak lam setelah itu air mata ify menetes, dan rio memberanikan diri menyulurkan tisu ke ify. Ify kaget dan langsung menghapus air matanya dengan tangan.
“eh rio, apa kabar?”
“baik, kamu?”
“baik kok, kamu dari mana?”
“gak tadi aku jalan, tanpa sengaja lihat kamu sendirian”
“ohhh”
“kamu gak pulang fy?”
“bentar lagi”
Dan rio pun duduk disebelah ify
“rio maaf ya, tadi gak sengaja nambrak loe wktu jam istirahat tadi”
“ya gpp kok, kamu kenapa fy, kayaknya sedih gtu, kamu ada maslah?”
“ohh mgg hhh gak kok rio”
“bener ? terus kenapa kamu nangis?”
“ gak kok”
“ jgn bohong tu dari matanya kelihatan, ayo lah kamu mungkin lagi butuh teman untuk diajak curhat, dan aku bersedia jadi teman curhat mu”
“ makasih ya rio,”
Dan ify mulai bercerita.
“dan rio setia mendengar semua curhatan ify mpe hari semakin sore dan mereka pulang.
“ify….”
“ya”
“ kamu jangan sedih ya”
“ ku ada untuk mu, saat kamu sedih dan senang, mulai sekarang kamu bisa anggp aku buku diary”
“beneran?”
“apa kamu gak ribet”
“ gak lah”
Setiba di depan rumah ify
“singgah dulu yo”
“gak usah fy kapan2 aja hari udah sore, aku harus pulang”
“makasih dah ngenterin sampe rumah sobat”
“ yah J” senyum rio ke ify
Dan makin hari mereka maikn dekat, dan ify sama sekali gak peduli dengan persaannya.
agni sempat mebaca catatan sahabatnya, ify di tumblr.
Dan agni pun mencoba bertanya
“fy, loe jealous sama gue dekat dengan Alvin?”
“gak tuch, biasa aja”
“terus maksud catatan loe di tumblr?”
“oh itu gak kok, itu hanya iseng-iseng rencana gue bakal publis ke majalah’
“mhhhh, gtu ya udh, loe mau kemana?”
“gue ke perpus bentar ya?”

 Di perpus ify hanya bisa menahan persaanya.

Dan hari demi hari ada gossip kalau agni dan Alvin pacaran
Itu membuat hati ify semakin hancur . Dan ify meberanikan diri ngomong langsung sama agni
“ag, loe benar jadian sama Alvin?”
“gak kok”
“jujur sama gue”
“ apa loe gak bakal marah sama gue?”
Gak lah”
“iya semalem Alvin nembak gue”
“ trz”
“gue terima, fy”
“oh gtu, terima kasih buat semua pengalaman loe, dan terima kasih sudah menggoreskan luka dihati ku” ify berlri meninggalkan agni
“iiiiiffffyyyyy gue bisa jelasin semua ke elo”
“iiiiiiiifffffffffyyyyy”
Ify berlari menuju toilet..
“jam pulang agni mencoba menjelaskan semuanya
Ify, dengar gue dulu”
“ udah gak usah gue udh tau kok  ag, selamat….”
“ifyyy”

Keesokan harinya ify pindah sekolah karena tak ingin merusak kebahagian sahabatnya.
Pagi itu agni menunggu kedatangan ify, di depan kelas.
Tepat bel masuk bunyi ify tak muncul-muncul.
Hingga masuk guru ke kelas. Dan setelah mengambil absen rio ngomong ke guru, kalo ify pindah sekolah
Agni pun terkejut dan tak menyangka, harus kehilangan sahabat yang sangat baik baginya.
agni dan orang tuanya juga sudah berencana pindah ke bandung. Karana ortunya juga pindah tugas.
Ify berpamitan dengan guru-gurunya pagi itu di kantor majlis guru. Dan ify pun siap berangkat.
Agni yang tau ify akan pindah pun berlari keluar kelas. Ingin rasanya minta maaf kepada ify, tapi apa daya mobil ify sudah ready, agni mencoba mengejarnya. Tapi gak bisa karena mobil itu telah melaju.
Dan di dalam mobil ify mendengar teriakna sahabatnya memanggil nama IIIIIFFFFFYYYYYYYYYY, jangan tinggalin gue”.
Ify hanya diam dan menagis…
Selamat tinggal sahabat. Mungkin suatu saat kita akan bertemu, ntah kapan dan dimana.
Terima kasih atas kengan dan pengalaman yang udah kau berikan kepada ku.
Ifyy menatap gelang persahabatan mereka. Dan ify membuka gelang itu dan memasukkan nya dalam box kecil.
Dan ify tertidur sampai ke bandung.
Agni mengangis, dan Alvin binggung. Alvin mencoba bertanya ke agni
“knp”
“ifyy pun memeluk Alvin”
“knp ag?”
“vin kamu harus temui ify, kamu tau ify itu mencintai kamu melebihi cinta ku ke kamu”
“apa maksud kamu?” Tanya Alvin binggung
“kamu harus menyusul ify ke bandung vin, demi aku”
“tapi…”
“beri dia waktu buat sendiri oke bulan depan kita ke bandung dan kamu harus ikut agni,
“ok”
1 bulan kemudian agni dan Alvin ke bandung untuk menemui ify.
Susah mencari alamt rumah ify, dan akhirnya ketemu juga. Dan ify memencet bel, dan keluar bibi ify,
“ada apa non”
“ada ify bi”
“ify barusan berangkat sama mama dan papa nya”
“kmna” Tanya Alvin
“mereka ke australi”
“apa” Alvin dan agni terkejut
“ jam berapa”
“ya paling baru 15 menit yang lalu?”
“kita ke bandara yuk vin, “ajak agni
“yuk”
“makasih bi” pamit Alvin dan agni
Setiba nya dibandara
Agni dan Alvin berlari ke ruangan resepsinis dan menanyai
“jurusan Australia udah berangkat mbak?”Tanya agni
“baru berangkat sekitar 5 menit yang lalu”
Agni pun mundur karena banyak antrian di belakng, dan agni terduduk di kursi, dia memandang gelang persahabatnyya dan mulai meneteskan air mata, dia telah menyesal karena telah membuat persaan shabatnya terlukai dan harus kehilangan sahabatnya. 



Bersambung……………. :)


0 komentar:

Posting Komentar

 

My Story Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos