31 Oktober 2011

DEMI SAHABAT

Diposting oleh Suci Shawmy Febrita di 10/31/2011 02:00:00 AM 2 komentar

DEMI SAHABAT

Pagi hari di sekolah ku. Aku duduk di dalam kelas sambil membaca novel yang berjudul ‘Negeri 5 Menara’ karangan A. Faudi. Asik-asiknya aku membaca, tiba-tiba aku mendengar suara Sarah memanggil nama ku.
“ify…..Ify…Ify….” teriak Sarah membuat ku berhenti membaca novel.
“Ada apa Sarah?” Tanya ku sedikit cemas
“Sorry kalo kamu kaget Fy. Tadi aku ketemu sama Gabriel, dia nyariin kamu Fy” kata Sarah.“dimana Sarah??” Tanya ku pada Sarah


“mhh….. Itu Fy dia nunggu di taman belakang " kata Sarah.Aku bergegas pergi ke taman belakang. Tempat Gabriel menunggu ku.@Ditaman belakang sekolah“Gabriel” sapa ku, yang sedang duduk di bangku tamanTaman belakang sekolah adalah tempat favorit aku dan sahabat-sahabat ku ngomongin sesuatu. Aku dan Gabriel telah lama bersahabat. Kami bersahabat sejak kami SMP. Bagi ku Gabriel adalah sahabat terbaik ku yang selalu mengerti keadaan ku, yang bias di ajak dalam suka maupun duka.            “Hayy… Ify….”jawab Gabriel dengan senyum.“ada apa, Iyel? Tadi Sarah bilang kamu nyariin aku “ Tanya ku

 “mhhhh.. .Ify aku mau ngomong sesuatu sama kamu” Gabriel membuka pembicaraan.            “ ngomong apa Yel??”            “hmmm… Aku….Aku…..” jawab Gabriel setelah aku tanya sama dia            “kamu kenapa? Ngomong aja langsung” Tanya ku karena gaya Gabriel bicara gak seperti biasanya.            “Fy, sebenarnya sudah lama aku pengen jujur sama kamu, kalo sebenarnya aku sayang sama kamu, aku ingin jadiin kamu lebih sekedar sahabat. Dan aku juga ingin menjadi orang yang mengisi hati kamu dan juga lewati hari-hari bersama mu, Fy.”kata Gabriel menjelaskan maksudnya memanggil ku.            “Ify Meriska Kato, apa kamu mau jadi cewek aku? Sambung Gabriel lagi sambil menatap mata ku. Tatapanya membuat jantung ku bekerja dengan exstra. Aku tidak menyangka sahabatku, Gabriel menyatakan cintanya pada ku.‘gimana ya? Apakah aku harus menolak cinta Gabriel yang dulu ku inginkan? Aku juga sayang sama Gabriel. Tapi………’batin ku dalam hati“Ify…..fy…..”  kata Gabriel menunggu jawaban dari ku yang membuat ku terkejut dari lamunan ku.“ oh ya ya, maaf Iyel aku gak bisa jawab sekarang.” Jawab ku singkat“ya tidak apa-apa kok, aku kan menunggu jawaban dari mu, Fy” kata Gabriel pada ku“ makasih “ kata ku dan langsung meninggalkan Gabriel karena bel masuk telah bunyi.


@ Di dalam kelas
Ketika bel istirahat berbunyi, teman-teman pada istirahat di luar ada yang ke kantin, pustaka, duduk sambil main gitar di depan kelas, dan ada juga yang di dalam kelas makan bagi mereka yang membawa bekal ke sekolah. Selama istirahat aku hany berada di dalam kelas yang ditemani sepotong kue yang ku bawa dari rumah. Tiba-tiba Sarah menghampiri ku.            “ eh, Fy gimana? Kamu jadi ketemu sama Gabriel di taman belakang?” Tanya sarah pada ku.            “sudah, Ra” jawab ku singkat            “ eh, Fy serius aku cemburu tau hehehehe” kata Sarah sambil becanda.            Aku hanya diam dan tidak merespon kata-kata Sarah.            “kamu kenapa Fy? Kok gag di respon?’ Tanya Sarah pada ku.            Gawat aku gak atau mau bikin alasan apa. Tiba-tiba..            “mhhhh…. Sarah aku ke toilet dulu bentar ya” kata ku memotong pembicaraan Sarah.            “oh ya sudah, silahkan” kata Sarah pada ku            Lalu setelah dari toilet, aku ke kantin membeli minuman. Ternyata di kantin ada Gabriel yang lagi duduk sendirian.
            “ Ieyel”sapa ku            “ ya,Fy” jawabnya            “ mana teman-teman mu?”Tanya ku lagi            “ tuch dah pada ke kelas” jawabnya lembut.            “ ya sudah mau bareng ke kelas gak?”tawar ku
            “ yach….. saiii….” Jawab Gabriel membuat ku tersipu malu dengan kata-katanya.Aku dan Gabriel jalan berdua menuju kelas. Kami beda kelas tapi kelas kami tetanggaan.Benar-benar gak sepeti biasanya. Biasanya kami becanda-becanda sekarang diam seribu kata. Aku tak berani ngomong dulu begitu pun dia, tampak dari wajahnya. Aku sibuk dengan minuman ku. Setibanya di pintu kelas ku.            “Ieyel… aku masuk dulu yach” kata ku
            “ yach,.. Fy.” Jawab GabrielKami saling bertatapan. Gabriel tersenyum pada ku dan aku balas dengan senyuman ku. Benar-benar senyuman manis. Lalu Gabriel masuk ke dalm kelasnya. Aku duduk di bangku ku.            “ kemana aja tadi?” Tanya Sarah pada ku            “ gak, ada tadi ketemu Gabriel terus bareng dech sama dia” jawab ku            “ Ify, sahabat kamu, Gabriel tu bener-bener menarik hati ku, udah ganteng, baik, pintar tinggi, mana anak basket lagi” Kata Sarah curhat persaannya sama aku.            “ iya Sarah” kata ku sambil nyengir.@ selama pelajaran berlansung, kami mengikuti dengan baik.Teng……Teng…. Teng…. Bel pun berbunyi tanda jam pelajaran habis dan kami pun bergegas pulang. Aku langsung pulang tanpa memberi tahu Sarah, Vitha dan Gabriel kalau aku langsung pulang. Setibanya di rumah aku langsung istirahat. Sorenya setelah mandi , aku duduk di tepi kolam berenang yang berada di belang rumah ku. Aku masih teringat kejadian tadi pagi saat Gabriel menyatakan cintanya pada ku. Sedangkan aku gak tau bagaimana perasaan ku sekarang.‘ apa yang harus ku lakukan? Aku gak mau sarah tau tentang semua ini dan menghancukan cintanya pada Gabriel. Tapi disisi lain aku juga menginginkan Gabriel’ batin ku dalam hati.Kemudian aku masuk ke kamar dan mengambil HP-ku. Saat ini sahabat yang bisa ku ajak curhat hanya Vitha.To: VithaAku mau curhat ma kamu ne.. bisa ke rumah aku gak? ada acara gak sore ne?From: Ify ^_^Tak beberapa lama setelah itu Vitha membalas SMS ku.To: IfyOke. Aku gak ada acara sore ne. tunggu aku yaFrom: Vitha^_^Lalu Vitha pun datang ke rumah ku dengan motornya.      
            “ ayo, Vit masuk” ajak ku
            “ yup.. thank’s” kata Vitha            Kami pun menuju kamar ku di lantai atas.            “Fy, kamu mau curhat apa?”Tanya Vitha sambil membolak-balik majalah            “Vitha, tadi Gabriel nembak aku” kata ku sambil melihat Vitha yang langsung menutup majalah yang tadi di bukanya.            “ bagus dong, terus kamu terima? ” Tanya Vitha spontan            “tapi…..” belum selesai aku ngomong Vitha langsung menyambung            " terima aja bukannya dari dulu kamu menginginkan dia?” kata Vitha            “ bukan itu masalahnya, aku Cuma gak ingin menyakiti perasaan Sarah, kan Sarah juga suka sama Gabriel, sampai-sampai dia cemburu liat aku dekat dengan Gabriel. Ntar aku di bilang teman makan teman.            “maksud kamu apa sich, Fy?” Tanya Vitha lagi pada ku            “ Sarah suka sama Gabriel. Sebenarnya aku juga suka sama Gabriel tapi selama ini aku menyembunyikan perasaan ku sendiri karena sarah sering curhat tentang Gabriel sama aku, sekarang Gabriel nembak aku duluan” kata ku menjelaskan pada Vitha.           


“terus, gimana, kamu terima atau gak?” Tanya Vitha            “itu lah VIt, aku lagi binggung plus pusing mikirin dari tadi. Kalau aku terima Gabriel disisi lain aku takut nyakitin perasaan sarah” jawab ku sambil menghela nafas            “ fy, aku tau ini sangat berat buat kamu, sekarang kamu ikutin aja kata hati mu, aku yakin kamu bisa memberikan keputusan yang tepat” kata vitha menasehati ku.            “yach, makasih ya Vit, kamu udah mau dengar curhat ku” kata ku pada Vitha, tanpa di sadari air mata ku jatuh di tangan Vitha.            “udah lah fy, jangan terlalu di pikirkan” kata Vitha sambil mengelus rambut ku dan mengusap air mata ku yang mulai berjatuhan.            “ tapi, Vitha. Aku mohon sama kamu jangan kasih tau sarah tentang semua ini ya” kataku pada Vitha.            “ya. Sip tu, fy” vitha memberikan senyuman manisnya pada aku untuk menghibur ku.Beberapa hari kemudian Gabriel meminta jawaban dari ku.            “gimana Fy? Kamu terima aku gak?” Tanya Gabriel pada ku            “ maaf, ya ieyel. Aku gak bisa terima kamu” jawab ku singkat            “ Fy, kamu gak sayang sama aku ya?’ Tanya Gabriel sedikit kecewa dan sedi dengan jawaban yang ku berikan.            “bukan, Gabriel. Aku sebenarnya juga sayang sama kamu, tapi kalo aku lakuin ini mungkin ada seseorang yang akan tersakiti oleh ku, karena rasa sayangnya mungkin melebihi sayang ku pada mu” kata mencoba menjelaskan semuanya.            “emang siapa fy?” Tanya Gabriel pada ku            “ suatu saat kamu pasti akan tau sendiri, yel” kata ku mencoba menahan tangis walau dalam hati ku sudah menangis.            “gak..   ify, kamu cewek yang tepat buat aku dan cewek yang sangat aku cintai” kata Gabriel sambil menggenggam tangan ku.            “maafin aku Ieyel, aku gak bisa” aku melepas tangannya dan berlalu pergi. Aku tau ini bukan ingin hati ku. Tapi meski ini berat, aku harus melakukannya demi sahabatnya, sarah. Baginya, persahabatan lebih penting meski dia harus mengorbankan perasaannya sendiri.*****            Setelah kejadian itu, persahabatan Gabriel dan aku merenggang. Gabriel menjauhi aku. Aku tau Gabriel kecewa. Kalo gak aku yang ngomong duluan. Gabriel gak akan ngobrol sama aku. Beda dengan dulu dimana ada aku disana ada Gabriel dan Vitha sahabat ku. Tapi sekarang tidak lagi. Gabriel telah berubah yang biasanya selalu ngobrol bareng, becanda-becanda.
@ kantin sekolahAku duduk sendirian sambil termenung. Tiba-tiba vitha menghampiriku            “ eh di sini kamu rupanya, dari tadi aku cari in kamu” kata vitha
            “ kamu mikirin apa an sich, Fy?” Tanya vitha lagi  pada ku
            “ vit, coba liat ke sana” aku menunjuk tepat dimana Gabriel sedang duduk sambil bermain gitar dengan seorang cewek, tepatnya sahabat ku, sarah. Walau anak basket tapi Gabriel juga suka bermain gitar.
            “vit, apa yang sebaiknya aku berlarut-larut seperti ini? Gabriel dah jauhi aku” Tanya ku pada Vitha            “ sebaiknya jangan fy, kamu harus selesaiin masalah ini, jangan sampai persahabatan kalian rusak gara-gara hal sepele seperti ini. Aku gak mau liat kalian saling membeci, kita ini bersahabat fy, dari SMP malahan. Aku gak mau persahabatan kita hancur. Senang, sedih, bahagia, suka dan duka kita lewati bersama dan akan berakhir semuanya sekarang? Jangan fy” kata Vitha ngomong menasehati ku.            “ya udah kalo gitu, ke taman yuk” ajak pada Vitha.Kami lewat di depan Gabriel  dan Sarah yang sedang asik bermain gitar. Aku memandang Gabriel walau ada rasa sedikit cemburu karena kedekatan sarah dan Gabriel tapi ada juga senang karena itu yang aku inginkan, sahabatku bisa dekat dengan orang yang disukainya, Gabriel.*****Hari demi hari, Gabriel dan sarah semakin dekat. Kemana pun sarah pergi pasti ada Gabriel. Apalagi aku dan Gabriel gak pernah ngomong. Sekarang Gabriel sering ke kantin bareng sarah, pulang bareng sarah,gitaran bareng sarah. Pokoknya apa-apa sama sarah dech.seolah-olah Gabriel dah gak mengganggap ku ada. Hati ku sangat sedih dengan sikap Gabriel yang berubah total kepada ku. Kenapa Gabriel membenci ku? Pertanyaan demi pertanyaan terus menghampiri ku. Tiba-tiba sarah datang menghampiriku.            “ ify, my best friend…” teriak sarah kaya orang gila. Sepertinya sarah lagi senang banget. Aku dah bisa nebak pasti ini semua ada hubungannya dengan Gabriel.            “weeiiitttsss, kenapa kamu sarah? Kelihatannya senag banget?” aku pura-pura menanya walau nanti jawabnya pasti Gabriel lagi.            “ iya donk fy, akhir-akhir ini aku dekat dengan Gabriel. Gila aku senaggggg banget!!!!! Kemaren pulang sekolah dia ngajak aku jalan fy, gila so sweet banget”  cerita sarah. Aku hanya tersenyum.            “ wah, akhinya keinginan kamu terwujud juga ya dekat sama Gabriel!!!aku ikut senang.eh gimana awal ceritanya kamu bisa dekat dengan Gabriel? Tanya ku            “aku gak tau juga fy, waktu tu aku liat dia mojok di kelasnya sendirian dan aku temani dia. Dia kelihatan sedih gitu. Terus aku temani dia. Sempat sich aku nanya kenapa sedih, tapi dia gak mau jawab.” Cerita sarah pada ku.            “ huuufffttt untung aja Gabriel gak jawab”  Batin ku dalam hati            “ fy, kok kamu jarang main sama Gabriel sich? Aku lihat minggu-minggu ini kalian jarang ngobrol? Tanya sarah.            “Gawat aku harus jawab apa ne?” batin ku            “emmhhh… nggak tuch kami masih seperti yang biasanya.” Jawab ku asal-asalan biar sarah gak nanya-nanya lagi.            “ iya sich, tapi gak kayak biasanya. Kamu gak ada maslaah sama Gabriel kan?Tanya sarah pada ku.            “ng..nggak kok, kita baik-baik saja kok.” Jawab ku.            “ ya sudah aku ke dalam  kelas dulu ya” pamit ku pada sarah            “oke” jawab sarah yang masih duduk di depan kelas
Aku mendengar lagu dari HP-ku. Lagu yang mencerminkan persaanku saat ini. Terus terang, aku merindukan Gabriel. Aku rindu dengan tingkahnya yang gokil, kocak, lebay, nyenagin,  gaya cool dia,  dan juga yang kadang bikin sebel.  Buat ku kangen akan bersamanya lagi..Tapi apakah itu mungkin??“fy, …” kata vitha“kenapa vit?” Tanya ku“kamu jangan sedih mulu donk, aku pengen liat senyum kamu kayak dulu” kata vitha sambil membelai rambutku“aku cuma pengen dekat lagi sama Gabriel. Aku gak bisa lama-lama di diamin kayak gini” kata ku pelan.“kenapa sich fy, kamu lebih mentingin perasaan shabat kamu dari pada diri kamu sendiri?” Tanya vitha lagi sam ku.“ entah kenapa, aku merasa sarah lebih pantas mendapatka cinta Gabriel. Aku Cuma pengen yang terbaik untuk sahabt aku. Sarah lebih menginginkan Gabriel dari pada aku.:” kata ku“ tapi, ify.. Gabriel tu cintanya sama kamu” balas vitha.“ lama-kelamaan perasaan Gabriel ke aku akan hilang dan berubah ke sarah.kalo mereka dekat kayak gini aku yakin persaan Gabriel akan pindah ke sarah.” Kata ku mencoba menjelaskan pada vitha. Aku hanya bisa menatap sahabatku dengan penuh kasih. “ ya sudah lah, mungkin aku gak akan mendapatkan hati Gabriel lagi, ya aku ke kelas dulu” kata ku pada vitha.“ya fy jangan ngomong gitu aku rasa Gabriel masih suka ma kamu fy” teriak vitha sambil menyusul jalan ku.Ketika aku dan vitha akan masuk ke dalam kelas, ada suara yang menanggil ku“ ify..ify..ify” kata suara tersebutTernyata ketika aku menoleh ke belakang suara itu suara Gabriel. Aku berhenti melangkah dan Gabriel mendekati ku. “ fy aku sudah tau tentang semua ini fy, tadi tanpa sengaja aku mendengar pembicaraan kalian” kata Gabriel.“ maaf ya yel!” kata ku
“ fy, kamu kenapa lebih mentingin perasaa sarah ketimbang perasaan mu sendiri? Aku tau kamu punya rasa yang sam aku rasain,Fy” kat Gabriel
“ ieyel, aku gak mau hancurin perasaannya sarah. Dia syang sama kamu. Gak mungkin aku akan nerima kamu. Ntar aku dianggap teman-makan teman” kata ku mencoba menjelaskan kepada Gabriel.“ aku dekat dengan sarah sekedar sahabt aja” kata Gabriel“ kamu yakin? Kamu pasti punya perasaan lebih  sama sarah? Sudah lah mendingan kamu tembak aja lagi yel” kata ku sedikit judes alias cemburu gitu.“kamu ngomong apa an sich? Aku memang dekat dengan sarah bekangan ini fy, tapi bukan berarti aku ada rasa sama dia ” jawab Gabriel sedikit emosiVitha hanya diam melihat aku dan Gabriel berdebat. Tiba-tiba pandangn vitha tertuju pada seorang cewek yang berdiri di belakang aku dan Gabriel. Vitha terkejut plus cemas. Ternyata cewek itu sarah.“ yel, Fy… “ vitha mencoba menghentikan Gabriel dan aku. Aku menoleh vitha.“di belakang kalian” kata vitha belum sempat melanjutkan kata-katanya aku dan Gabriel membalikkan badan. Aku melihat sarah yang sudah meneteskan air mata sambil berlari mejauh.“sarah..” teriak ku…tapi percuma. Sarah tellah menjauh. Aku dan Gabriel terdiam.“ fy, yel sekarang sarah udah tau apa yang terjadi. Lebih baik kalian selesaikan masalah ini” usul vitha“huuffffttt…. Aku rasa ini memang yang terbaik” kata Gabriel Kami bertiga menyusul dan mencari sarah, satu sekolah kami cari tidak ketemu juga.Ternyata sarah duduk di taman dekat parkiran sekolah sambil menagis.“ sarah…” panggil ku“fy, yel kalian kenapa gag pernah ngomong jujur sama aku tentang perasaan kalian berdua? Kenapa kalian menyembunyikan ini semua dari aku?” Tanya sarah kepada aku dan ieyel“ maafin aku sarah” kata ku sedikit meneteskan air mata ku yang jatuh sendiri“gak mau menghancurin cinta aku? Tapi kenapa kamu lebuh mentingin perasaan aku dari pada persaan kamu sendri?” Tanya sarah lai pada ku“ karena kamu sahaba ku sarah, aku Cuma penge yang terbaik untuk kamu sarah” kata ku singkat“ terbaik buat aku? Ini bukan yang terbaik untuk aku, fy. Aku gak bisa senang atas penderitaan sahabt aku sendiri fy. Gara-gara aku kalian gak bisa bersatu” kata sarah .Aku, Gabriel dan Vitha hanya diam“sarah maafin aku” Gabriel mendekati sarah“ kalian gak salah, aku yang salah. Aku memang menginginkan kamu yel, tapi aku sekarang tau kalo cinta kamu hanya buat ify. Fy sekarang kamu gak usah mikirin persaan aku. Aku kan membiarkan kalian bersatu” sarah menghapus air matanya dan mulai tersenyum dam memeluk ku dengan erat.“sarah..” aku terharu dan mengangis dalam pelukan sarah. Ada sedikt persaan lega di hati ku.“ sekarang aku ingin kalian jadian” kata sarah yang membuat muka ku memerah“apa an sich ra?” aku bener malu hehehe“ ayo buruan dah di bolehin tu” vitha member semngat“ yel, bilang kalo kamu cinta sama ify” rayu sarah lagi“mmhhhhh….” Belum sempat Gabriel mengeluarkan kata-kata“ yel cepetan dong” kata sarah senyum-senyum lihat muka ify dab Gabriel memerah.“ify meriska kato, aku cinta sama kamu” kata Gabriel
“ Cuma itu doang? “ kata vitha yang membuat wajah ku semakin memerah“ ya belum selesai ne” jawab Gabriel malu-malu“kamu maukan jadi cewek aku?” kata Gabriel melanjutkan kata-katanya pada ku“ ttteeeerrriiimmmmaaaa” sorak vitha dan sarah“sorry ya Gabriel, aku gag bisa “ kata ku coba membuat hati gabriel hancur yang kedua kalinya.“ fy, apa-apa in sich? Kan dah aku bilang gag akan menghalangi kalian bersatu” kata sarah“ ya sudah nggak apa-apa koc fy. Mungkin aku hanya bisa jadi shabat kamu aja. Tapi aku tetap senag kok”.jawab Gabriel yang sepertinya dia kecewa dan sedih yang terlihat jelas di wajahnya“ gak bisa nolak maksudnya” kata ku sedikit member surprise“ benaran?” mata Gabriel berbinar-binar“ iya, Gabriel” jawab aku tersenyum bahagia
“ makasih maniss…” kata Gabriel kepada ku lagi-lagi membuat ku tersipu malu“ cieeeee PJ,PJ alias pajak jalan heheh” teriak vitha dan sarah“ yeeee, ya udah ayo ke kantin”Gabriel mengajak kami ke kantin
“ serius yel” kata ku gak percya
“ seribu rius malahan “ kata Iyel becanda“wah.. maksih ya yel.” Kata Sarah senang“yuk ke kantin” ajak Gabriel.“ cie akhirnya kamu dapat juga Gabriel yang dah lamu kamu inginkan Fy” bisik Vitha.“ makasih Sarah” kata ku dengan senyuman. Akhirnya aku dan Gabriel bisa bersatu dan aku tetap bersahabat dengan Sarah dan juga sahabat ku yang tersayang Vitha.           

 

My Story Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos